BanyuwangiSeru - Berita Banyuwangi Hari Ini 05 Agustus 2017 dalam kesempatan kali ini admin akan meng up date berita banyuwangi Hari Jum'at 05 Agustus 2017.
Dan Berikut adalah daftar Berita Banyuwangi Hari Ini 05 Agustus 2017 :
1. Borong Penghargaan Lingkungan, Banyuwangi Kirab Piala Keliling Kota
Tahun 2017 ini, Banyuwangi meraih lima penghargaan bidang lingkungan. Untuk itu, pemkab menggelar kirab keliling kota di sepanjang jalan protokol Banyuwangi, Jumat (4/8).
Kelima penghargaan itu adalah piala Adipura kategori kota sedang untuk kabupaten Banyuwangi, Kalpataru bidang penyelamat lingkungan yang diberikan kepada kelompok nelayan Samudra Bhakti, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Tiga sekolah di Banyuwangi juga mendapatkan piala adiwiyata predikat mandiri, yakni SMAN I Giri, SDN Penganjuran IV,SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring.
Kirab tersebut, semakin meriah dengan ikut sertanya ratusan nelayan yang tergabung dalam kelompok Samudera Bakti Bangsring, Wongsorejo. Kelompok nelayan yang mengelola wisata bahari Bangsring Underwater.
Keberhasilan Banyuwangi meraih beberapa penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, merupakan buah dari kerja keras bersama masyarakat Banyuwangi dalam menjaga lingkungan.
"Penghargaan ini adalah penghargaan untuk semua masyarakat Banyuwangi, karena telah bahu membahu mewujudkan dan menjaga kebersihan Banyuwangi," terangnya saat menerima rombongan kirab di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Keberhasilan dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, lanjut Anas, merupakan bekal penting untuk membangun daerah, khususnya di sektor pariwisata.
"Saat ini, banyak tamu dan wisatawan yang datang. Jika Banyuwangi kotor dan jorok, tentu mereka akan enggan datang,"
Dalam kesempatan tersebut, Anas juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan, terutama kebersihan sungai. "Kalau perlu, seusai sholat Subuh, musola-mushola mengumumkan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai," perintahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan keberhasilan Banyuwangi bisa meraih Adipura untuk kelima kalinya, berkat kerja sama semua pihak. "Kita tidak bekerja sendiri, tapi juga keterlibatan instansi lain, terutama yang berkaitan dengan fasilitas umum. Seperti di stasiun dan pelabuhan," paparnya.
Selain itu, perhatian Banyuwangi dalam menjaga sungai juga menjadi faktor pendukung. "Kita setiap tahun menggelar festival kali bersih dan juga menempatkan beberapa CCTV untuk memantau pembuang sampah sembarangan ke sungai, sehingga bisa ditangani dengan tepat," imbuh Husnul.
Ke depannya, Banyuwangi menargetkan bisa meraih Adipura Kencana. Untuk itu, akan disiapkan berbagai TPA di setiap Kecamatan dan Desa.
"Dengan adanya TPA di masing-masing kecamatan, harapannya, sampah bisa dikelola dengan baik, sehingga kebersihan Banyuwangi bisa menyeluruh," pungkas Husnul.
2. Raih Adipura, Bupati Anas Beri Hadiah Dua Petugas Kebersihan Umroh
Selama lima tahun berturut-turut, Banyuwangi berhasil pertahankan Adipura, piala lambang supremasi kota bersih di Indonesia.
Mengapresiasi kerja keras rakyatnya, terutama petugas kebersihan, pemkab memberikan hadiah kepada para tenaga honorer kebersihan berupa tiket Umroh ke tanah suci.
Sementara ratusan petugas lainnya, diajak Bupati Anas ziarah ke lima wali di Jawa Timur.
Siang itu, menjadi hari yang tak terlupakan bagi seorang Eni Endangwati. Eni yang merupakan ibu dua orang anak ini hadir di Pendopo Kabupaten,
Jumat (4/7) untuk merayakan kemenangan Banyuwangi yang berhasil mempertahankan Adipura kali ke-lima. Eni yang merupakan tenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi yang bekerja di Bank Sampah ini datang berombongan bersama petugas lainnya.
Di perayaan tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengumumkan honorer kebersihan yang beruntung mendapat undian umroh gratis. Saat mendengar namanya disebut sebagai salah satu pemenangnya oleh Bupati Anas, Eni pun langsung sujud syukur menyatakan syukurnya.
“Alhamdulillah Ya Allah. Saya kaget, seneng banget. Gak nyangka bisa pergi umroh gratis,”
Eni mengatakan, akan memanjatkan doa khusus saat di tanah suci, salah satunya untuk kemajuan Banyuwangi. “Saya akan berdoa untuk Pak Bupati supaya tetap sehat, agar Banyuwangi bisa semakin maju. Yang jelas banyak mohon ampun dan banyak bersyukur juga,” ujarnya mantap.
Selain Eny, ada pula Sumawi yang bekerja sebagai petugas kompos. “Alhamdulillah, kula mboten nyangka angsal undian umroh saking Pak Anas. Maturnuwun Pak,” ungkapnya. (Alhamdulillah saya tidak menyangka bisa dapat undian umroh dari Pak Anas. Terima kasih Pak)
Sumawi pun sempat menceritakan pengalamannya saat awal bertugas sebagai petugas kompos. “Awalnya merasa berat, soalnya harus memilah dan menggiling sampah, lumayan berat.
Saya sempat mikir apa kuat di sini terus, tapi saya niati. Saya anggap ini sebagai ujian saya supaya saya tetap semangat kerja dan ikhlas. Alhamdulillah, Allah mengganti dengan rejeki yang lebih besar,” cerita pria 55 tahun ini.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan hadiah umroh gratis ini merupakan bentuk apresiasi pemkab kepada tenaga honorer yang kinerjanya baik. “Selain itu, program ini juga sebagai pemantik semangat yang lainnya agar bekerja lebih baik lagi,” ujar bupati 43 tahun ini.
Program umroh gratis ini, lanjut Anas, telah dilakukan sejak tahun 2013. Setiap tahunnya, pemkab memilih dua orang melalui proses pengundian, satu orang pria dan satu wanita.
“Nama-nama yang berhak mengikuti undian ini, sebelumnya telah diseleksi secara ketat, baik kinerja maupun pola pikirnya. Kita lihat seberapa besar motivasinya untuk mengurangi volume sampah dan mewujudkan lingkungan yang bersih,” tutupnya.
Kepada tenaga honorer yang belum mendapatkan hadiah umroh, diajak Bupati Anas ziarah ke lima wali di Jawa Timur. "Untuk yang belum bisa berangkat, saya hadiahi ziarah ke makam lima wali," pungkas anas.
Tahun 2017 ini, Banyuwangi meraih lima penghargaan bidang lingkungan. Untuk itu, pemkab menggelar kirab keliling kota di sepanjang jalan protokol Banyuwangi, Jumat (4/8).
Pada tahun 2017 ini, Banyuwangi meraih lima penghargaan bidang lingkungan. Yakni piala Adipura kategori kota sedang untuk kabupaten Banyuwangi, Kalpataru bidang penyelamat lingkungan yang diberikan kepada kelompok nelayan Samudra Bhakti, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Tiga sekolah di Banyuwangi juga mendapatkan piala adiwiyata predikat mandiri, yakni SMAN I Giri, SDN Penganjuran IV,SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring.
3. Pasar Menjanjikan, NAM Air Tambah Frekuensi Rute Jakarta- Banyuwangi
Prospek cerah pengembangan Kabupaten Banyuwangi membuat maskapai NAM Air (Sriwijaya Air Group) menambah frekuensi rute Jakarta-Banyuwangi dari sekali dalam sehari menjadi dua kali per hari. NAM Air pertama kali menggarap rute ini pada 16 Juni 2017.
“Kita akan menambah frekuensi penerbangan rute Jakarta-Banyuwangi PP mulai 16 Agustus. Ini karena pasar di sini tumbuh cukup bagus. Tingkat keterisian penumpang rata-rata di atas atau minimal 90 persen,” ujar Manajer Nam Air Banyuwangi, I Gde Chrisna.
“Selama 1 Juli sampai 31 Juli saja, rata-rata tingkat keterisian (seat load factor/SLF) pesawat Nam Air rute Jakarta - Banyuwangi mencapai 93 persen. Kebanyakan wisata dan bisnis ke Banyuwangi,” kata tambah Chrisna.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku turut senang dengan makin bergairahnya dunia penerbangan Banyuwangi. "Ini menunjukkan dunia penerbangan Banyuwangi cukup menjanjikan," kata Anas.
Setiap hari, NAM Air bakal berangkat dari Jakarta pukul 07.00 WIB, dan tiba di Banyuwangi pukul 08.30 WIB. Lalu terbang kembali ke Jakarta dari Banyuwangi pukul 09.00 WIB, dan sampai di ibukota pukul 10.30 WB.
Untuk jadwal tambahan, NAM Air akan berangkat dari Jakarta pukul 13.
35 WIB, dan tiba di Banyuwangi pukul 15.00. Sedangkan dari Banyuwangi berangkat pukul 15.30 dan tiba pukul 16.55 WIB di Jakarta,
Dengan tambahan frekuensi ini, akan ada dua jadwal penerbangan direct flight Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya.
Lalu ada tiga penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi PP oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Penerbangan akan bertambah padat karena pada 21 Agustus, Garuda juga bakal mulai menggarap rute Jakarta-Banyuwangi langsung.
Anas mengatakan tidak hanya warga Banyuwangi, namun masyarakat sekitar seperti Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dan Bali barat makin dimudahkan dengan penerbangan ini.
"Banyuwangi menjadi pendorong ekonomi kawasan timur Pulau Jawa dan Bali bagian barat. Rute ini juga makin meningkatkan arus wisatawan mancanegara, sehingga Banyuwangi bisa berkontribusi menyukseskan target Presiden Jokowi mencapai 20 juta wisman pada 2019," kata bupati berusia 43 tahun ini.
4. Meriahnya Dandang Sewu, Festival Peralatan Masak Ala Banyuwangi
Agenda pariwisata Banyuwangi Festival (B-Fest) kembali menghadirkan even anyar yang diangkat dari potensi masyarakat. Even tersebut adalah Festival Dandang Sewu (seribu dandang) yang digelar di Dusun Tegal Pakis, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Jumat (4/10).
Ribuan masyarakat memenuhi area festival dandang sewu yang berlangsung di areal persawahan Dusun Tegal Pakis, atau yang biasa dikenal dengan Kampung Sayangan. Mereka sangat antusias mengikuti festival yang mengangkat potensi desa sekaligus salah satu sumber mata pencaharian warga setempat, yakni kerajinan peralatan masak.
Beragam peralatan memasak menjadi produk utama yang dihasilkan warga mulai dandang, panci, wajan, tudung saji, gelas, sutil, hingga oven kue. Aneka ragam peralatan masak itupun ditampilkan menjadi background yang menarik, menyatu dengan pesona view pegunungan yang indah pada panggung festival.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini sebagai salah satu cara mempromosikan potensi warga Kalibaru sebagai pengrajin peralatan masak yang sudah berlangsung puluhan tahun. Kecamatan Kali baru selama ini telah menjadi sentra kerajinan alat masak berbahan dasar aluminium dan stainless steel di Banyuwangi.
"Ini pertama kalinya festival dandang sewu digelar. Ini adalah bentuk Kami untuk mendukung adanya desa-desa yang mandiri dan berdaya seperti ini.
Di sini, hampir seluruh warganya jadi pengrajin peralatan dapur, menarik sekali. Maka, kami akan dorong agar produk-produk mereka bisa mendapatkan pasar yang lebih luas. Salah satunya, kita kenalkan produknya melalui festival semacam ini,” ujar Anas.
Baca Juga -> Jadwal Banyuwangi Festival Bulan Agustus 2017 Lengkap
Sejak 1970-an, Kampung Sayangan dikenal sebagai "rumahnya pengrajin ‘dandang’. Dari semula hanya ada 2 pengrajin, kini sudah ada 34 pengrajin dengan kerajinan peralatan dapur yang beragam.
Kualitasnya yang bagus, membuat produk khas Sayangan ini banyak diminati masyarakat. Bahkan, telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya, wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Irianjaya.
"Kami akan terus menggelar even untuk mengangkat potensi desa di Banyuwangi untuk meningkatkan daya saing dan memajukan warga setempat,"
Festival tesebut memamerkan deretan puluhan penjual dengan aneka peralatan masak. Toko toko yang berada di pinggir jalan nasional tersebut menjadi etalase sekaligus lokasi jual beli aneka peralatan masak para pengrajin.
Salah satu pemilik toko yang juga pengrajin peralatan masak, Mulisab (45) mengatakan dirinya merupakan generasi ketiga yang membuat sekaligus menjual aneka peralatan masak.
Kelurga besar bapak dari dua anak tersebut sudah menggeluti profesi ini selama lebih dari 60 tahun. Selain menjual produknya di Banyuwangi dan daerah sekitar, dia juga pernah mengirim produknya ke beberapa daerah di luar Jawa
"Dari sejak kakek saya, sudah menjadi pembuat dan penjual peralatan masak. Saya sendiri meneruskan dari bapak saya," katanya.
Selama ini, kata Mulisab omsetnya perbulan rata-rata Rp. 1-2 juta. Namun khusus di momen hari raya omset itu bisa naik hingga puluhan kali lipat. "Waktu hari raya kemarin omset saya sampai Rp 30 juta dalam waktu tujuh hari," ungkapnya.
Dari hasil berjualan peralatan masak, Mulisab mengaku bisa menyekolahkan dua putrinya, yang paling besar di bangku kuliah dan yang kecil di pondok pesantren. "Alhamdulillah semua kebutuhan terpenuhi dari membuat dan menjual peralatan masak," jawabnya sumringah.
Festival ini juga dimeriahkan beragam acara. Mulai pameran beragam produk sayangan, lomba mewarnai siswa TK, seni tari kreasi dandang, dan kesenian jaranan yang akan dibawakan 500 pelajar.
5. Beri Motivasi, Bupati Anas Ajak Jossy Main Spinner
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi Dwi Josi, bocah berusia 14 tahun yang dilahirkan tanpa memiliki alat kelamin dan anus.
Josi kini sedang menunggu beberapa syarat medis, seperti berat badan, untuk difasilitasi naik meja operasi untuk dibuatkan alat vital sesuai keinginannya, yaitu menjadi laki-laki.
Bupati Anas memberikan motivasi kepada Josi untuk terus bersekolah dan menggapai cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter. Saat ditemui, Josi tengah bermain spinner dengan teman-temannya di lorong gang menuju rumahnya. Anas pun ikut mencoba permainan tersebut.
“Mana spinnernya? Bisa berapa menit ini diputar?” tanya Anas pada Josi sambil memutar spinner biru milik Jossy, Jumat (4/8).
Suasanya begitu santai. Josi pun nampak percaya diri menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh Bupati berusia 43 tahun itu.
Selanjutnya Anas mengajak Josi berjalan menuju kerumahnya. Selama perjalanan Anas melontarkan beberapa pertanyaan yang dijawab lugas oleh Josi. Seperti apa pelajaran kesukaannya dan cita-citanya setelah besar nanti.
“Saya paling suka matematika. Tapi tidak suka bahasa Jawa,” kata Josi yang langsung disambut tawa oleh semua orang yang ada disana. Josi juga mengutarakan cita-citanya yang ingin jadi dokter.
Bupati Anas mengagumi optimisme dan rasa percaya diri yang ditunjukkan oleh Jossy. Bocah kelas 6 SD ini menunjukkan keceriaan seperti anak-anak kecil pada umumnya.
“Jossy ini anak yang hebat. Pemerintah daerah akan mendukung pendidikan Jossy agar cita-citanya bisa terwujud,” kata Anas.
Terkait pengobatan Josi, Anas mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Dia pun memerintahkan tim dokter rumah sakit daerah untuk terus mendampingi Jossy dan keluarganya selama proses pengobatan.
“Rumah sakit saya perintahkan mengambil langkah yang diperlukan dan ada tim dokter yang terus mendampingi,” cetus Anas.
Terkait dengan keinginan Jossy untuk memiliki kelamin berjenis laki-laki Anas pun akan mendukung keputusan keluarga Josi. Untuk itu keluarga akan didampingi tim psikolog untuk mendapatkan masukan serta pendampingan.
“Selain tim dokter Jossy dan keluarga juga akan didampingi oleh Psikolog. Pemerintah daerah siap melakukan langkah terbaik sesuai keinginan keluarga. Saya juga sudah instruksikan ke dinas pendidikan, camat, desa agar jangan sampai ada bully di sekolah dan lingkungan sekitar terhadap dia,” ujar Anas.