Jadwal Banyuwangi Festival Bulan September 2017 (LENGKAP) Dalam kesempatan kali ini saya akan memberikan Informasi menarik
tentang "Jadwal Banyuwangi Festival Bulan September 2017", mungkin masih
banyak dari teman yang belum tau agenda festival di bulan September ini.
Festival Banyuwangi adalah agenda sepanjang tahun yang di selengarakan oleh pemerintah daerah di kabupaten Banyuwangi, sudah banyak sekali Festival yang di selengarakan sangking banyaknya agenda acara bisa sampai sepanjang tahun.
Festival Banyuwangi adalah agenda sepanjang tahun yang di selengarakan oleh pemerintah daerah di kabupaten Banyuwangi, sudah banyak sekali Festival yang di selengarakan sangking banyaknya agenda acara bisa sampai sepanjang tahun.
Festival
sepanjang tahun 2017 ini totalnya sekitar 72 Festival, tapi untuk saat
ini saya akan membahas festival yang ada di bulan September 2017, dan
untuk bulan berikutnya juga akan saya infokan di artikel selanjutnya.
Dan agenda Festival di bulan ini ada sekitar 09 Festival yang akan di selengarakan di Banyuwangi, dan ada Festival terbaru yang akan di selengarakan di Bulan Agustus ini.
Dan agenda Festival di bulan ini ada sekitar 09 Festival yang akan di selengarakan di Banyuwangi, dan ada Festival terbaru yang akan di selengarakan di Bulan Agustus ini.
1. BANYUWANGI BEACH JAZZ FESTIVAL (02 September 2017)
Pertunjukan Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) tahun tahun kemaren yang digelar di Pantai Boom, Sabtu (16/11) malam lalu mampu menghipnotis penikmat jazz nasional.
Dalam konser rangkaian Banyuwangi Festival ini, publik dihibur penampilan Trio Lestari yang terdiri atas Glen Fredly, Tompi dan Sandy Sondhoro.
Hadir pula Syaharani and Queenfirework (ESQI:EF) yang tampil untuk kedua kalinya di Bumi Blambangan. Selain itu ada beberapa komunitas band asal Banyuwangi dan Bandung.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menyatakan konser itu merupakan rangkaian festival yang dihelat Banyuwangi. Jazz pantai memadukan antara pergelaran antara musik, tari dan alam yang menyatu dalam satu event.
“Kami berusaha memberikan sentuhan yang berbeda dari konser-konser lain pada umumnya. Namun kami tetap memasukkan unsur musik lokal di dalamnya,” tutur Bupati Anas.
Untuk Pertunjukan Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) akan di selengarakan pada tanggal 02 September 2017
2. SEBLANG BAKUGAN (05 September 2017)
Belum ada ulasan tentang Festival ini , dan Festival Seblang Bakungan akan di selengarakan pada tanggal 05 September 2017.
3. JOB FAIR (05-08 September 2017)
Banyuwangi Job Fair cocok sekali untuk teman-teman yang sedang mencari pekerjaan, karena di sana Calon tenaga kerja bisa langsung memilih pekerjaan yang cocok dengan keahliannya.
Begitu pun perusahaan, bisa langsung menggelar wawancara dengan pelamarnya. Jadi bisa lebih klop.
Sementara itu, bursa kerja ini mendapat animo yang luas dari masyarakat. Bukan hanya dari Banyuwangi, namun bursa ini juga diminati pencari kerja dari luar Banyuwangi.
Mereka mengaku ingin mendapatkan peluang kerja yang lebih baik lewat job fair ini.
Bursa kerja ini akan berlangsung selama empat hari (05-08/9), dibuka dari pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB.
Sejak dibuka pertama kali, pengunjung langsung memadati tiap-tiap stand untuk berburu pekerjaan sesuai minat dan bakat mereka.
Untuk Job Fair akan di selengarakan pada tanggal 05-08 September 2017
4. BANYUWANGI SAIL YACHT FESTIVAL (15 September 2017)
Belum ada ulasan tentang Festival ini , dan Sail Yacht Festival akan di selengarakan pada tanggal 15 September 2017.
5. FESTIVAL "KAWITAN" TEMUGURUH (17-18 September 2017)
Belum ada ulasan tentang Festival ini , dan Festival KAWITAN akan di selengarakan pada tanggal 17-18 September 2017.
6. FESTIVAL ANAK YATIM (23 September 2017)
Dalam rangka menyambut 1 Muharram yang jatuh tepat pada 23 September 2017 mendatang, Pemkab bekerjasama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi akan menggelar Festival Anak Yatim.
Menurut Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono, sekitar 3000 anak yatim akan dihibur dan diajak bergembira dengan beragam acara di Taman Blambangan.
Mulai pukul 15.00 – 20.00 WIB, para anak yatim tersebut bisa mengikuti berbagai permainan dan suguhan hiburan yang menyenangkan.
Selain itu mereka juga bebas menikmati makanan dan minuman yang disajikan. Yang tak kalah seru, jelas Sekkab Slamet, mereka juga bisa mengikuti bermacam-macam perlombaan, diantaranya lomba adzan dan membaca doa-doa pendek.
Menariknya lagi, kegiatan untuk anak yatim tersebut juga disentuhkan pada nilai-nilai keagamaan.
Mereka, lanjut Sekkab Slamet, juga akan diajak mendengarkan santapan rohani, doa bersama dan sholat Maghrib berjamaah.
Tidak itu saja, anak-anak yatim tersebut juga akan mendapatkan uang santunan dari Bupati Abdullah Azwar Anas dan Pemkab Banyuwangi.
Tujuan kegiatan ini, tandas Sekkab Slamet, adalah selain memperingati 1 Muharram, juga ingin memuliakan dan menyenangkan anak yatim piatu di Banyuwangi.
“Jadi meski hanya berlangsung sehari, harapan kami ini akan memberi manfaat besar bagi anak yatim, dan menggugah masyarakat untuk bersedekah,” kata Sekkab Slamet sambil mempersilakan para dermawan yang ingin menyumbang, untuk turut bergabung dalam aksi sosial ini.
Siapa pun para dermawan yang ingin menyumbang, silakan langsung mendonasikan uangnya disana.
"Hasilnya, saat itu juga akan kita bagi habis dengan seluruh anak yatim yang hadir,"pungkasnya.(Humas & Protokol)
7. PETIK LAUT PANCER (23 September 2017)
Ribuan masyarakat Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran berkumpul di pantai Pancer untuk menggelar ritual petik laut Pancer 23 September 2017.
Kegiatan ritual tersebut merupakan rasa wujud syukur masyarakat atas rezeki yang melimpah, juga diberikan keselamatan saat mereka beraktifitas dilaut.
Ritual petik laut Pancer tersebut, telah dilakukan sejak tiga puluh enam tahun yang lalu oleh para sesepuh warga Pancer yang juga berprofesi sebagai nelayan.
Meski digelar secara sederhana, namun masyarakat setempat cukup antusias untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Acara dilanjutkan dengan mandi bersama dilaut yang dilakukan oleh ribuan warga Pancer.
8. KEBOAN ALIYAN (14 September 2017)
Sejumlah desa di Banyuwangi masih memegang kultur budaya agraris yang kuat. Salah satunya adalah Desa Aliyan, di Kecamatan Rogojampi.
Di desa ini warga memiliki tradisi keboan, sebuah ritual adat permohonan kepada Tuhan agar sawah masyarakat subur dan panen berlangsung sukses.
Di ritus ini yang dilakukan setiap bulan Suro-penanggalan Jawa sejumlah petani kerasukan roh gaib dan bertingkah layaknya kebo (kerbau).
Kerbau disimbolkan sebagai mitra petani di sawah untuk menghalau malapetaka selama musim tanam hingga panen.
Keboan sejak lama telah menjadi bagian dari hidup dan kehidupan masyarakat lokal Banyuwangi. Kerbau bukan ternak pada umumnya yang dikonsumsi dagingnya.
Tapi kerbau adalah mitra petani untuk menggarap sawah dan berupaya mendapatkan kemakmuran
Esok paginya, warga pun menggelar selamatan di empat penjuru desa, yang dilanjutkan dengan ider bumi. Para petani yang didandani kerbau lalu berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin.
Saat berkeliling desa inilah, para "kerbau" itu melakukan ritual layaknya siklus bercocok tanam, mulai dari membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi.
Di Desa Aliyan sendiri terdapat dua dusun yang secara turun temurun mempertahankan tradisi Kebo-keboan. Yakni di Dusun Aliyan dan Dusun Sukodono.
Meski proses ritualnya sama dan digelar pada hari yang sama, namun kedua dusun ini tidak bisa melakukan prosesi secara bersamaan. Sebab jika kebo-keboan di dua desa ini saling bertemu maka akan saling serang.
Tradisi Kebo-keboan sejak tahun 2014 ini telah masuk dalam agenda Banyuwangi Festival yang merupakan agenda pariwisata daerah yang berisi beragam acara wisata.
Dengan masuk Banyuwangi Festival, secara tidak langsung memaksa kami untuk bisa menampilkan suatu atraksi budaya lokal yang berkelas. Misal dengan perbaikan manajemen acara.
“Ini sebagai upaya kami agar budaya lokal terus membumi, selain tentunya rakyat pun bisa bangga,” kata Pak Anas.
Festival ini akan di laksanakan pada tanggal 14 September 2017
9. INTERNATIONAL TOUR DE BANYUWANGI-IJEN (27-30 September 2017)
Mendapatkan penilaian very good secure pada pelaksanaan tahun lalu dari Persatuan Balap Sepeda Internasional, International Tour de Ijen kembali bertekad mempertahankan predikat tersebut.
Dua minggu jelang pelaksanaannya, pemkab menggelar rakor tentang pengamanan ITdBI bersama seluruh jajaran TNI dan kepolisian. Rapat koordinasi bersama tersebut menghadirkan pihak kepolisian, TNI AD/AL dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Peter Pouly dari Singha Infinite Cycling Team menjadi juara pada International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016. Ini adalah gelar ketiga secara beruntun bagi cyclist asal Perancis berusia 45 tahun tersebut.
Meski tak pernah naik podium dalam tiga etape pertama, Pouly menjadi yang tercepat dan berhak meraih yellow jersey dalam etape keempat yang menempuh track sejauh 123 kolometer, dari Muncar ke Paltuding Ijen.
Ayah dari Ijen Pouly itu, menorehkan catatan waktu 3 jam, 50 menit dan 58 detik. Posisi kedua direbut Jai Crawford dari Kinan Cycling Team dengan 3 jam, 53 menit dan 2 detik.
Sedangkan Bambang Suryadi dari Black Inc Cycling Team menempati ranking ketiga dengan 3 jam, 55 menit dan 3 detik.
Dan Festival di tahun ini akan di selengarakan pada tanggal 27-30 September 2017
Itulah Jadwal Banyuwangi Festival Bulan September 2017 (LENGKAP) Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua.