Friday, 11 August 2017

Berita Banyuwangi Hari Ini 11 Agustus 2017 (PN Banyuwangi yang Baru, Sriwijaya Group Kembangkan Rute Internasional)

Kumpulan Berita Banyuwangi Hari Ini 11 Agustus 2017

1. Menteri LHK Siti Nurbaya Terkesan Dengan Banyuwangi

BANYUWANGI –  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya terkesan dengan perkembangan yang terjadi di Banyuwangi. 

Perkembangan tersebut menurut Menteri Siti karena adanya leadership yang kuat dari pemimpin daerah dan hasil yang nyata bisa dirasakan oleh masyarakat.

Menteri Siti mengatakan kedatangannya di Banyuwangi kali ini merupakan kedua kalinya setelah pada tahun lalu juga pernah mengunjungi kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. 

Kali ini, Menteri Siti baru saja  membuka Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTNTWA) Indonesia 2017 bersama dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang berlangsung di Gesibu Blambangan kemarin malam.

“Sejak terakhir saya kesini satu tahun lalu, perkembangan Banyuwangi dalam pengamatan saya sangat baik. Tentu ini tidak lepas dari leadership daerah yang kuat,” kata Menteri Siti, di Hotel El Royale, Banyuwangi, Jumat (11/8).

Siti Nurbaya juga menyampaikan jika kementrian LHK turut mendukung berbagai upaya Banyuwangi untuk memajukan pariwisata melalui keberadaan Taman Nasional maupun Taman Wisata. 

Di Banyuwangi terdapat Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Wisata Alam Gunung Ijen, yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer dunia.

Kementrian LHK mendorong agar semua taman nasional dan wisata bisa menjadi sumber pertumbuhan untuk perkembangan wilayah. 

Pengembangannya dilakukan secara terpadu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti halnya  Banyuwangi, akan disambungkan dengan Bromo dan Bali," jelasnya.

Secara khusus Menteri Siti juga menyampaikan terus mendukung pengembangan konsep wisata ekoturisme Banyuwangi. 

Salah satunya mendukung pembangunan cable car di Taman Wisata Gunung Ijen. Dia pun menegaskan bahwa perizinan cable car tidak ada masalah. 

"Peraturan menterinya sekarang sudah dibuat untuk memfasilitasi kerjasama-kerjasama daerah itu," ujarnya.

Dia juga memastikan ikut mengontrol rencana tersebut. Jadi mudah-mudahan bisa cepatlah ini. 

Apalagi ada dirjennya di sini, saya bilang beresin. Harus segera ditindaklanjuti. 

"Saya ikut kontrol terus," imbuh Siti.

Beberapa fasilitas di kawasan Gunung Ijen yang kini sangat ramai dikunjungi wisatawan juga akan dibenahi, seperti menara telekomunikasi dan toilet. 

"Nanti bisa pakai pola kerja sama. Saya kira ini akan sangat bermanfaat untuk pengembangan Ijen ke depannya," ujarnya.

2. Istri Wakapolri Puji Keindahan Banyuwangi

BANYUWANGI – Istri Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Mulyani Syafruddin memberikan pujiannya saat berkunjung ke Banyuwangi, Kamis (11/8). Mulyani mengaku terkesan dengan keindahan Banyuwangi.

Ini pertama kalinya saya berkunjung ke Banyuwangi. Selama ini hanya dengar saja tentang bluefire, tentang tari-tariannya dan destinasi wisata lainnya. 

"Ternyata setelah datang sendiri kemari, Banyuwangi memang indah,” kata Mulyani,  saat diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendapa Kabupaten Banyuwangi.

Karena keterbatasan waktunya, Mulyani belum sempat melihat keindahan bluefire di Kawah Ijen. Namun melihat pendapa Sabha Swagata Blambangan yang menerapkan green architecture dan desainnya yang unik membuatnya betah berlama-lama. 

“saya nggak nyangka Banyuwangi sebagus ini. Lain kali saya harus lebih lama stay di sini untuk mengeksplore Banyuwangi. Terima kasih kepada ibu Kapolda yang mengajak saya mampir ke Banyuwangi. Ini recommended untuk dikunjungi,” tuturnya.

Mulyani tak datang sendiri. Selain ditemani istri Kapolda Jawa Timur, Lita Machfud Arifin, turut pula dalam rombongan istri Kapolres Mojokerto, Situbondo dan Pasuruan. 

Selain disuguhi tarian, Mulyani juga dijamu makanan khas Banyuwangi seperti rujak soto dan uyah asem. 

Mulyani juga sempat merasakan segarnya membasuh muka dengan air dari sumur Sri Tanjung yang diyakini membuat awet muda.

Sebelum  ke pendapa, pagi harinya Mulyani juga sempat menikmati sarapan pagi di Pantai Solong . Juga melihat-lihat Lounge Pelayanan Publik di areal Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 

Mulyani bersama rombongan juga dijadwalkan menikmati kopi Banyuwangi di Sanggar Genjah Arum Kemiren.

Kedatangan Mulyani ini mendapat sambutan hangat dari Bupati Anas. Selain menceritakan bagaimana  Banyuwangi di masa lalu yang dikenal sebagai kota santet bertransformasi menjadi kota wisata yang nyaman untuk dikunjungi.

“Untuk mewujudkan ini, pemkab bersama rakyat bahu-membahu. Sehingga image buruk di masa lalu berganti dengan hal-hal baik yang akan didapati siapa pun yang datang kemari,” kata Anas sambil menceritakan berbagai capaian program yang dibuat Pemkab Banyuwangi. Mulai dari bandara, infrastruktur jalan, Banyuwangi Festival hingga progress pembangunan lainnya

3. Menko Darmin Puji Semangat Inovasi Bupati Anas Banyuwangi

BANYUWANGI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi selama dua hari, Kamis-Jumat (10-11/8). 

Darmin melakukan sejumlah agenda, mulai dari meninjau terminal hijau Bandara Banyuwangi, membuka Festival Taman Nasional dan Wisata Alam, dan rapat bersama Menteri LHK Siti Nurbaya serta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tentang pengembangan program di kabupaten yang terletak di ujung Jawa itu.

Menko Darmin mengapresiasi berbagai inovasi yang dilakukan Banyuwangi dalam mengembangkan daerahnya. 

"Saya sangat bangga pada Banyuwangi dan kreativitasnya. Juga keberanian inovasi. Kalau (ada) program inovasi saja tapi keberanian melakukannya tidak ada, tidak akan seperti ini," ujarnya.

Darmin juga mengapresiasi pengembangan terminal hijau di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. 

Di bandara yang telah melayani rute langsung Jakarta-Banyuwangi dan Surabaya-Banyuwangi itu, kini telah selesai dibangun terminal bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia yang tanpa pengatur suhu ruang (AC) dan dibangun dari kayu bekas.

Darmin tampak berjalan menikmati setiap sudut terminal bandara yang hampir tanpa kaca itu. Dia melihat kolam air yang mengelilingi ruangan-ruangan bandara. 

Bahkan, Darmin juga menaiki anak tangga menuju ke lantai dua berupa anjungan luas untuk mengakomodasi tradisi rakyat yang selalu mengantar dan menjemput kerabatnya yang bepergian.

Pengembangan terminal bandara dengan arsitektur unik itu dinilai tepat untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang sedang bergeliat di Banyuwangi. 

"Pariwisata jadi kebutuhan penting, pasarnya tidak pernah turun," ujar Darmin.

Sebelumnya, pada akhir Juli lalu, Darmin juga menerima delegasi bisnis Singapura yang dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang, di mana salah satu perusahaan Singapura SUTL Enterprise meneken MoU untuk menjadi konsultan pengembangan marina di Pantai Boom Banyuwangi.

Darmin yakin, jika inovasi terus dilakukan berkesinambungan, daerah akan terus tumbuh dan menjadi penyangga kuat bagi ekonomi nasional. 

"Pemerintah pusat akan terus mendukung inovasi-inovasi dari daerah, termasuk seperti Banyuwangi ini," kata Darmin.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan inovasi di tengah berbagai tantangan dan keterbatasan. 

"Kami sadar bahwa kami punya banyak keterbatasan, makanya tidak boleh diam, harus terus berupaya berinovasi. Tidak menyerah pada keterbatasan," ujarnya.

Dengan inovasi itu, sambung Anas, perlahan tapi pasti Banyuwangi terus berkembang yang berujung pada peningkatan pendapatan per kapita warga dan penurunan kemiskinan menurun. 

"Termasuk pembukaan bandara, dari yang dulu tidak ada penerbangan, sekarang sehari empat kali, dan sebentar lagi enam kali dalam sehari. Itu semua membuka aksesibilitas untuk pengembangan ekonomi lokal," ujar Anas.

4. Purnomo Pimpinan PN Banyuwangi yang Baru

Banyuwangi - Pengadilan Negeri Kelas 1A Kabupaten Banyuwangi melakukan proses pergantian pimpinan secara periodik. 

Kepala PN Banyuwangi Timur Pradoko mengakhiri masa tugasnya di Banyuwangi setelah menjabat sejak 24 Juni 2016. Ia akan melanjutkan tugasnya sebagai hakim di PN Surabaya kelas 1A khusus.

"Kami menyampaikan terima kasih banyak atas segala kerja sama dan dukungan kepada semua pihak yang telah bekerja all out mengamankan Banyuwangi," ujar hakim kelahiran Kecamatan Purwoharjo itu saat acara pisah sambut di Wisma Atlet, Giri, Rabu (9/8).

Akreditasi A Excellent yang diperoleh PN Banyuwangi baru-baru ini, lanjut Timur, tak terlepas dari kerja sama dengan semua pihak. 

"Akreditasi A Excellent bukan hanya faktor pengadilan saja, tapi karena keterlibatan Pemkab Banyuwangi, Polres, Kodim dan lainnya," terangnya.

Sedangkan Kepala PN Banyuwangi selanjutnya, akan dijabat oleh Purnomo Amin Tjahjo. Terhitung sejak 4 Agustus 2017, mantan Wakil Ketua PN Balikpapan kelas 1A tersebut, akan memimpin di Banyuwangi. 

"Banyuwangi saat ini berkembang luar biasa, tentu ini akan menjadi tantangan yang tidak ringan bagi kami. Semoga kedepannya, kita bisa bekerjasama dengan baik sehingga bisa memberikan yang terbaik buat Banyuwangi kedepannya," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko menyampaikan apresiasi atas kerja sama Kepala PN Banyuwangi selama tugas. 

Di tengah aktivitas Bupati Anas yang padat, saya kebagian tugas untuk menjalin komunikasi intens dengan Forpimda. 

 "Dengan ini, saya mengenal betul dengan Pak Timur. Beliau tidak segan untuk berkoordinasi dengan kami dalam menjalankan tugas-tugasnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yusuf juga mengajak kepada Kepala PN Banyuwangi yang baru, untuk tidak segan berkoordinasi dan bahu membahu dalam menjalankan pengabdian di Banyuwangi. 

Hubungan yang telah terjalin baik ini, kami mengharapkan terus bisa dibina oleh Pak Kepala PN yang baru. 

"Hal ini guna kelancaran tugas dalam mewujudkan Banyuwangi yang lebih baik," ajaknya.

Dalam acara tersebut, juga terdapat pindah tugas dari Wakil Ketua PN Banyuwangi Sigid Triyono, SH, MH. Pria kelahiran Klaten tersebut pindah tugas sebagai Kepala PN Watampone Kelas 1A Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Ia menyelesaikan masa tugasnya di Banyuwangi yang dimulai sejak 25 Juli 2016.

5. Banyuwangi Buka Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Hewan Ternak Terpadu

BANYUWANGI –  Meningkatkan kesehatan hewan ternaknya, Banyuwangi menggelar Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak Terpadu. Pelayanan ini dilakukan di 25 kecamatan se-Banyuwangi selama bulan Agustus ini.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini Banyuwangi telah menjadi salah satu daerah yang memiliki populasi ternak terbesar di Jawa Timur khususnya sapi dan kambing. 

Populasi sapinya ada 114 ribu dan kambing/domba sebanyak 216 ribu. Selain untuk dikonsumsi dalam daerah, sapi dan kambing asal Banyuwangi ini juga dikirim ke kabupaten sekitar.

Untuk mempertahankan populasi ini, kami ingin memastikan kalau ternak asal Banyuwangi itu sehat dan layak konsumsi. 

Karena itu, kesehatan ternak menjadi fokus utama kami lewat program pemeriksaan kesehatan agar ada jaminan kesehatan ternak hewan pada masyarakat," jelas Anas.

Program Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak Terpadu ini dilaksanakan oleh Dinas Dinas Pertanian dan Peternakan. Berbagai pelayanan kesehatan hewan bisa diikuti para peternak. 

Mulai penyuluhan kesehatan hewan, pengobatan, hingga pemeriksaan kebuntingan bisa diikuti peternak tanpa dikenakan biaya.

Target program ini melayani 10 ribu hewan ternak, dan kami prioritaskan bagi peternak skala kecil bukan peternak skala besar. 

Pelayanan ini juga untuk memastikan kondisi ternak sehat menyambut hari raya kurban.,” kata Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Arief Setiawan, pemeriksaan kesehatan dilakukan di setiap kecamatan oleh tim pelaksanana yang terdiri atas dokter hewan, dan petugas pemeriksa alat-alat reproduksi. 

Tim ini berasal dari petugas pos kesehatan hewan (Poskeswan) yang ada di 12 kecamatan.

“Petugas-petugas dari poskeswan juga dibantu petugas dari dinas kesehatan. Mereka akan dibagi setiap harinya ke desa-desa sesuai jadwal. 

Selain tim pelaksana juga akan ada tim monitoring dari Dinas kesehatan untuk memastikan pelaksanaan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik,” terang Arief.

Dari hasil pemeriksaan tim setelah program ini berjalan, penyakit yang umum ditemui pada ternak adalah penyakit yang mudah ditangani. 

Seperti cacingan, penyakit kulit, miasis atau luka dan adanya parasit ditubuh hewan. 

“Alhamdulillah yang banyak ditemui tergolong mudah penanganannya. Tidak ditemukan penyakit  yang berbahaya, seperti anthraks. Pada beberapa kasus juga ditemukan hewan yang kurang nutrisi.,” ujarnya.

Selain pengobatan. lewat program ini semua hewan ternak baik  yang sakit maupun yang sehat juga mendapatkan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan seperti multivitamin, obat cacing dan mineral sebagai pakan tambahan. 

“Tujuannya agar hewan ternak terus sehat, sehingga produksinya tinggi dan bisa menyejahterakan pemilik ternak,” pungkas Arief.

6. Pengembangan Cable Car di Kawah Ijen Segera Dimulai

Rencana pengembangan wisata di kawasan Gunung Ijen, Banyuwangi terus dimatangkan. Salah satunya dengan penambahan bangunan cable car atau semacam kereta gantung. 

Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri LHK Siti Nurbaya menggelar rapat koordinasi bersama jajaran terkait dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis malam (10/8).

"Sinergi itu juga termasuk dalam pengembangan pariwisata. Pariwisata jadi kebutuhan penting, pasarnya tidak pernah turun," ujarnya.

Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya menegaskan bahwa perizinan cable car tidak ada masalah. 

"Peraturan menterinya sekarang sudah dibuat untuk memfasilitasi kerjasama-kerjasama daerah itu," ujarnya.

Beberapa fasilitas di kawasan Gunung Ijen yang kini sangat ramai dikunjungi wisatawan juga akan dibenahi, seperti menara telekomunikasi dan toilet. Nanti bisa pakai pola kerja sama. 

"Saya kira ini akan sangat bermanfaat untuk pengembangan Ijen ke depannya," ujarnya

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat terhadap inovasi pengembangan daerah dan Kami sangat berterima kasih. 

"Saya merasakan ada chemistry yang kuat antara pusat dan daerah untuk bersama-sama maju," ujar Anas.

7. Banyuwangi Tuan Rumah Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam 2017

BANYUWANGI – Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTNTWA) Indonesia 2017 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang digelar di Banyuwangi berlangsung meriah. 

Acara yang pertama kalinya dihelat di Indonesia itu, dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan LHK, Siti Nurbaya. Bahkan, langsung dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (10/8).

Festival yang digelar selama empat hari itu (10-13/8), digelar di Gesibu Blambangan. 

Banyuwangi Tuan Rumah Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam 2017

Berbagai potensi wisata dari Taman Nasional dan Taman Wisata Alam dari seluruh Indonesia. Seperti taman nasional Bromo, Tengger, Ijen, Semeru, Labuhan Bajo, Toba dan yang lainnya.

Berbagai pertunjukkan kebudayaan dari asal taman nasional juga turut ditampilkan selama penyelenggaraan festival tersebut. 

Selain tari gandrung dari Banyuwangi, juga ditampilkan tarian khas Suku Dayak Kenyah dari Kalimantan Utara.

Menko Perekomoniam Darmin Nasution dalam pembukaannya menyatakan, potensi wisata alam di Indonesia, masih belum banyak dioptimalkan. 

Ia berharap festival ini sebagai ajang promosi untuk mengoptimalkan potensi tersebut. 

"Selama ini, kita punya wisata konservasi, tapi belum dikembangkan daya tariknya. Kegiatan ini harus bisa menjadi ajang promosi yang efektif," harapnya.

Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekositem (KSDE) Kementrian LHK Ir Wiratno, menambahkan, festival ini sebagai puncak perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKNN), sekaligus sebagai ajang promosi dan pengembangan wisata Taman Nasional.

“Dengan meningkatkan potensi wisata ini, akan meningkatkan pula nilai lebih dari fungsi hutan. Karena dengan dibukanya destinasi wisata alam dapat mendukung tercapainya kunjungan wisata,” ujarnya.

Lebih lanjut, jelas Wiratno, dipilihnya Banyuwangi sebagai tuan rumah festival, karena Banyuwangi dianggap daerah yang berkomitmen pada pengembangan wisata pada potensi sumber daya alam. 

"Ini bentuk apresiasi kami kepada Banyuwangi yang telah sukses mengembangkan wisata berbasis alam," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan tersebut. Saat ini, lanjutnya, Banyuwangi memang sedang gencar menggenjot sektor pariwisata. 

Selain dengan event budaya, juga wisata alam menjadi andalannya. Seperti pantai Plengkung yang ada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Sukomeda di TN Meru Betiri dan Kawah Ijen di Taman Wisata Alam Gunung Ijen.

Kami sedang mempersiapkan berbagai fasilitas penunjang untuk kenyamanan wisatawan menuju tempat-tempat tersebut. 

"Meski sempat terkendala regulasi, semoga dalam waktu dekat, seiring kedatangan Pak Menko dan Bu Menteri LHK ini, bisa segera ditemukan jalan keluarnya," pungkas Anas.

8. Menko Perekonomian Dorong Pemanfaatan Taman Nasional untuk Pariwisata

Banyuwangi - Taman Nasional dan Taman Wisata Alam yang tersebar di hampir semua penjuru Indonesia menyimpan berbagai potensi yang belum tergarap. 

Dari potensi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendorong untuk dioptimalkan sebagai tempat wisata berbasis alam.

"Pariwisata ini sekarang jadi kebutuhan penting, pasarnya tidak pernah turun. Jadi, sangat tepat jika potensi taman nasional ini didorong untuk wisata berbasis alam," papar Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat membuka Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, di Gedung seni Budaya Banyuwangi, Kamis malam (10/8).

Pemandangan alam dan pertunjukan kebudayaan, lanjut Darmin, merupakan potensi yang diminati. Akan tetapi ada dua faktor yang banyak dikeluhkan oleh para wisatawan mancanegara. 

"Yang dikeluhkan pertama adalah tentang enveromental sustanbelity (pengembangan lingkungan yang berkelanjutan). Dan, kedua, adalah health and hegiene (kesehatan dan kebersihan)," paparnya.

Meski demikian, peminat wisatawan ke Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia berada di posisi 42 dari 136 negara yang menjadi jujukan wisata. 

"Dari data internasional tersebut, artinya, potensi pariwisata di Indonesia cukup diminati di tingkat internasional," imbuhnya.

Untuk pemanfaatan tersebut, Darmin menyarankan kepada Menteri LHK, untuk menyusun skala prioritas pengembangannya. 

"Dengan modal yang tak terlalu besar, tapi memiliki dampak kepada masyarakat lokal secara luas," pesannya.

Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya akan menyusun skala prioritas tersebut, dengan melakukan pemetaan potensi wisata di beberapa Taman Nasional. 

"Kita tidak mungkin hanya mengembangkan di satu tempat saja, tapi harus paketan. Seperti halnya di Banyuwangi, akan disambungkan dengan Bromo dan Bali," jelasnya.

Siti Nurbaya juga menambahkan, Banyuwangi merupakan kandidat kuat Taman Nasionalnya menjadi skala prioritas. 

"Jika melihat pemodalannya, tidak terlalu besar. Akan tetapi, dampaknya luar biasa jika mengembangkan yang di Banyuwangi ini," ungkapnya.

9. Sriwijaya Group Tertarik Kembangkan Rute Internasional Ke Banyuwangi

Banyuwangi - Sriwijaya Group berniat memperlebar bisnis transportasi udaranya di Banyuwangi. 

Setelah membuka penerbangan direct flight Jakarta-Banyuwangi, mereka berminat membuka penerbangan internasional. 

Hal ini disampaikan CEO Sriwijaya Air Group, Chandra Lie, usai bertemu dengan para agen travel di Hotel Santika Banyuwangi, Kamis (10/8).

Data dari perwakilan Nam Air Banyuwangi menyebutkan okupansi penumpang direct flight dari Jakarta – Banyuwangi PP rata-rata mencapai 93 persen. 

Padahal, kata Chandra, rute tersebut baru digarap sekitar 1,5 bulan lalu. Melihat capaian tersebut, maskapai inipun berencana membuka penerbangan internasional dari dan menuju Banyuwangi.

Membuka penerbangan internasional di Banyuwangi peluangnya sangat besar. Menhingat potensi Banyuwangi yang luar biasa. 

Kultur masyarakat di sini rendah hati, kerajinannya sangat mendukung, dan kekayaan alamnya melimpah. 

 Ini semua yang diminati wiaatawan. Saya yakin dalam waktu dekat Banyuwangi akan berkembang,” kata Chandra.

Menurut Chandra, peluang penerbangan internasional direct flight ke Banyuwangi kini terbuka lebar. 

Ini menyusul kehadiran Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Kuala Lumpur, Malaysia atas undangan 140 Walikota se Malaysia untuk mempresentasikan transformasi dan menjual pariwisata Banyuwangi. 

Hal ini tentu membuat nama Banyuwangi semakin dikenal sehingga membuat banyak orang dari negeri jiran penasaran datang ke daerah di ujung timur Pulau Jawa ini.

Ini membuka peluang direct flight internasional ke Banyuwangi. Malaysia dan Indonesia ini satu rumpun. 

"Apalagi pak Anas kemarin juga melakukan pertemuan dengan beberapa pebisnis muda Malaysia, bahkan langsung melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Antarbangsa dan Perindustrian. Sangat membuka peluang," tambahnya.

Masalahnya, saat ini belum ada sarana transportasi yang direct, karena pesawatnya belum ada. Namun kami pastikan, Nam Air siap mendukung karena pesawat kita sudah stand by. 

Walaupun dalam waktu dekat belum internasional karena bandara Blimbingsari belum resmi menjadi bandara internasional, kami sangat berharap akan secepatnya terlaksana,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, dalam waktu dekat akan membawa pelaku bisnis dari China untuk datang ke Banyuwangi. 

Sambil menunggu airport dibangun, kata dia, mereka bisa melewati bandara internasional terdekat. 

"Bahkan ada 35 duta besar yang ada di Indonesia mengajak saya untuk mengunjungi Banyuwangi. Ini juga membuka peluang Banyuwangi bisa lebih dikenal," jelas dia.

Sebelumnya, NAM Air telah menggarap rute perdana Jakarta – Banyuwangi PP pada 16 Juni 2017. Maskapai ini akan menambah rute yang sama mulai 15 Agustus mendatang. 

Dengan tambahan frekuensi ini, akan ada dua jadwal penerbangan direct flight Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya.

Bersamaan dengan penambahan direct flight Jakarta-Banyuwangi PP, kami juga akan menambah rute Surabaya-Banyuwangi PP mulai tanggal 15 Agustus. 

Saat ini kita masih ajukan slot dan masih mengurus segala sesuatunya,” terang Chandra.

Jika rute baru Surabaya-Banyuwangi ini terealisasi, setiap hari NAM Air bakal berangkat dari Jakarta pukul 06.00 WIB, dan tiba di Banyuwangi pukul 08.00 WIB. Lalu terbang kembali ke Jakarta dari Banyuwangi pukul 10.30 WIB, dan sampai di ibukota pukul 11.00 WB. 

Untuk jadwal tambahan, NAM Air akan berangkat dari Jakarta pukul 14. 10 WIB, dan tiba di Banyuwangi pukul 15.40. Sedangkan dari Banyuwangi berangkat pukul 16.15 WIB dan tiba pukul 17.45 WIB di Jakarta.

“Sedangkan yang dari Banyuwangi menuju Surabaya kita berangkatkan pukul 08.30 WIB,” tutup Chandra.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana tersebut dan berharap bisa segera terealisasi. 

“Jika ini terealisasi, konektivitas Banyuwangi akan semakin terbuka luas. Ini sangat mendukung pariwisata yang ujungnya berimbas pada geliat perekonomian warga,” kata bupati 44 tahun ini.

Anas juga meminta, para pelaku usaha pariwisata khususnya travel agen turut aktif mempromosikan potensi pariwisata daerah. 

Pemda sudah menyiapkan 72 even sepanjang tahun. Giliran para travel agent yang harus agresif mempromosikannya. 

Bagikan leaflet dan sarana promosi lainnya ke setiap wisatawan, dan ajak semua penginapan untuk melakukan hal yang sama,” tutupnya.

10. Empat Kabupaten Kunker ke Banyuwangi dalam Sehari

Dalam sehari, empat kabupaten melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Pringsewu Lampung, Lampung Barat, Banyumas dan Kotawaringin.

Barat-Kalimantan Tengah. Kunjungan tersebut berlangsung Kamis siang (10/8) di Kantor Pemkab Banyuwangi.

Tujuan mereka pun sama belajar bagaimana membuat inovasi untuk memajukan daerahnya masing-masing. 

Mulai tentang  aplikasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), penyusunan RPJMD, road map reformasi birokrasi,  dan tunjangan kinerja PNS.

Rombongan 4 kabupaten tersebut diterima Asisten Administrasi Pemerintahan, Choiril Ustadi Yudawanto di Ruang Rempeg Jogopati, Kantor Pemkab Banyuwangi.

Foto Berita Hari Ini
Dalam kesempatan tersebut, Ustadi memaparkan berbagai progress yang dicapai Banyuwangi. 

Mulai dari kota yang dipandang sebelah mata, hingga menjadi kota yang kini banyak dijadikan jujugan belajar. Dari kota yang kotor menjadi enak dipandang. Dari kota santet menjadi kota yang sarat inovasi.

Dijelaskan Ustadi,  e-kinerja merupakan  penghitungan kinerja ASN berbasis teknologi informasi. Sistem ini bisa menjamin output kinerja setiap ASN.

Dengan sistem ini, lanjutnya, tunjangan ASN yang diberikan mengacu pada kinerjanya, bukan aspek-aspek nonteknis.

“E-Kinerja adalah bagian dari penerapan merit system, sebagai bahan evaluasi. Siapa yang berprestasi, maka dia yang akan mendapatkan reward, demikian pula sebaliknya. ” ujar Ustadi.

Ditambahkan Ustadi, e-kinerja merupakan satu dari serangkaian inovasi pembenahan sistem kepegawaian di Banyuwangi dengan memaksimalkan IT. 

"Pemakai database berbasis TI ini sangat memudahkan kami mencari data ASN untuk mendukung kinerja daerah,” bebernya.

Ustadi mengatakan, terkait Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Banyuwangi memang dinobatkan sebagai penyandang predikat terbaik oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Ada beberapa langkah kerja yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan implementasi SAKIP. 

Antara lain, komitmen pimpinan daerah dan pimpinan SKPD. Penguatan peran BAPPEDA  dalam perencanaan, Inspektorat dalam evaluasi SAKIP dan Bagian Organisasi dalam pelaporan LAKIP.

Kinerja SAKIP jelas dan terukur, serta program-program diefisienkan sesuai manfaat ke masyarakat. 

Salah satu programnya, penguatan administrasi keuangan desa, Pemkab Banyuwangi telah merancang manajemen keuangan desa yang bernama e-Village Budgeting (e-VB) dan e-Monitoring System (e-MS) yakni sebuah sistem pengawasan elektronik,” ujar Ustadi.

Dalam kunjungan kerja ini,Kabupaten Pringsewu Lampung dipimpin oleh Inspektur Endang Budiati, Lampung Barat dipimpin oleh Kepala BAPPEDA, Okmal, Banyumas dipimpin oleh Asisten Administrasi Nugroho Purwohadi, dan Kotawaringin Barat dipimpin Kepala BAPPEDA, Wahyudi.

Pimpinan Pemkab Banyumas mengaku, kedatangannya bersama tim sebenarnya sudah direncanakan sejak lama.

“Banyuwangi ini luar biasa. Harumnya tercium sampai Banyumas dan pengen bikin kita datang kesini. Sebenarnya sudah sejak lama, tapi baru bisa sekarang,” kata Okmal.

Okmal berjanji akan betul-betul  memanfaatkan kunjungan ini untuk cari tahu bagaimana Banyuwangi bisa mendapat A atas SAKIPnya, selain itu  juga akan melakukan studi komparatif tentang roadmap reformasi birokrasi 2018, sejalan dengan diangkatnya bupati yang baru.

Di momen ini, para tamu pun sempat berkunjung dan mengakses sejumlah inovasi Banyuwangi pada layar TV yang ada di Lounge Pelayanan Publik yang ada di areal pemkab.

Layar TV berisi data program-program pemkab yang langsung terkoneksi dengan berbagai dinas terkait.

Itulah Kumpulan Berita Banyuwangi Hari ini 11 Agustus 2017, Semoga bermanfaat.

Admin

About Admin

Semoga dengan adanya Blog Banyuwangi Seru ini bisa memberikan sedikit manfaat kepada masyarakat Luas dan Banyuwangi Khususnya.

Subscribe to this Blog via Email :